Rabu, 29 Juli 2015

awal wajib atas manusia mengenal allah

AWWALU WAJIBIN'ALAL INSANI MA'RIFATULLAHI TA'ALA BIL ISTIQON'' pertama wajib atas manusia itu mengenal akan Allah ta'ala dgn ...IMAN BIDDALAIL: yaitu percaya adanya Allah ta'ala menurut dalil2, yg termaktub dlm ayat2 al qur'an. Dalam hal ini mereka hnya percaya bahwa kalau ada perbuatannya maka ada pula yg membuatnya,mereka hnya sampai situ saja,tdak mau mengenal lbih jauh yaitu ma'rifat akan allah ta'ala.atau kpd yg membuatnya. Sbagian dari umat yg baru tinggkatan iman biddalail ini mereka tdk mau menuntut akan ilmunya wali-wali yakni melanjutkan ilmu rosulullah saw.WALLAHU BIKULLI SYAI'IN MUHIIT, allah ta'ala meliputi sesuatu.WALILLAHIL MASYRIQI WAL MAGRIBU FA'INAMA TUWALLU FASAMMA WAJHULLAH.dan allah jualah dari masriq hingga magrib maka di manapun kmu menghadap,adalah wujud allah.WAHUWA MA AKUM INNAMA KUNTUM.dan allah itu beserta kamu,dimanapun berada,tetap bagi allah taala ituada,yakni tidak ada pisahnya dengan kamu..WA NAHNU AQROBU ILAIHI MIN HABLIL WARIID,dan aku terlebih dekat lgi dg manusia,bahkan tiada di antara lagi,sedangkan urat leher dengan leher masih ada antaranya.KULU UMATIN WARUSULIHI,setiap umat manusia itu di sertai pesuruh allah yakni di sertai dg perintah allah taala.Jadi jelas sekali dlm al qur'an tersebut bahwa manusia tidak bergerak sedikitpun tanpa se ijin dari allah taala,sprti kalimat LAAHAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAHIL ALIYYIL ADZIM,tdk ada daya dan tdk ada upaya(kekuatan)bgi seluruh umat manusia melainkan dgn izin allah taala yg maha tinggi dan suci.Maka jlas bahwa setiap gerak dan ke inginan serta maksud kita pd hakekatnya adalah menurut perintah dari RASA yakni utusan allah atau printah allah (hakekatnya rosulullah) yg di sertai dg hawa nafsu.Contoh yg kongkrit dn bukti yg nyata dlm kehidupan kita sehari hari:kalau kita lapar adalah ingin makan, maka keinginan tersebut akan di sertai dg hawa nafsu.Demikian pun pd hal hal yg lain sepert merasa ngantuk ingin tidur ingin berjalan ingin duduk dan buang air kecil misalnya,walau dlm ke adaan tidur nyenyak maka pasti kita bangun untuk memenuhi rasa tadi yg tidak bisa di nanti lagi.Maka tdk ada keraguan lgi bahwa hakekat rosulullah itu ialah rasa ada diri kita masing masing pd sekalian umat manusia yg mau mengkaji ayat2 al qur'an dan yg menyempurnakan akal yg sempurna yg lebih di berikan pd sekalian umat manusia,/kelebihan manusia dari pd mahluk lainnya.Pd dasarnya Rasa adlh barang yg goib maka tentunya barang yg goib itu untuk di gunakan melihat hal hal yg goib pula yakni untuk ma'rifat akan sifat Allah ta'ala yg di sebut JOHAR AWAL ialah suatu cahaya yg terang benerang tidak ada se umpamanya, bila mana di bandingkan dg terangnya alam dunia adalah disebut JOHAR FIRID. yg dpt mengenal atau ma'rifat akan sifat allah yakni hnya rosulullah yg pd dasarnya adalah rasanya umat manusia yg sejati, karena pd dasarnya manusia itu rasa dan rasa itu manusia, sedangkan rasa itu adlh goib, maka manusia itupun sebenernya goib/tdk terlihat oleh mata. Sedang yg terlihat oleh mata kepala adalah wujudnya manusia yg berwujud benda. Sprti firman allah:AL INSANU SIRRI WA ANA SIRROHU,adapun manusia adalah rasaku dan aku itu adalah rasanya manusia yg sejati... Sabda nabi.: MAN THOLABA SYA'IANBIJADIHI WAJAHU, barang siapa menuntut akan suatu dgsungguh sungguh niscaya di perolehnya.Jangan seperti sangka sebagian orang2 jahil yg mengatakan tidak ada orang di masa kini yg memperoleh makom/wilayah karena zaman telah akhir,maka perkataan orang tersebut adalah mardud karena hasutannya jika di kehendaki dg perbuatan lemahlah ALLAH TA'ALA. dari pd menganugrahkan hambanya maqom/wilayah pd masa kini, maka orang ini tlah menjadi kafir(menutupi kebenaran) bila meng iya kan, lemah allah taala.Karena Allah ta'ala ialah maha kuasa atau hambanya mengganugrahi wilayah di masa kapan pun tanpa terkecuali nya masa lampau dg masa sekarang ini.. Demikian keterangan serta penjelasan IMAN BILMUSYAHADAH, yakni percaya adanya Allah ta'ala dengan menyaksi bahwa menjadi saki...


Moga manfaat amiien...

ayat pamungkas

QS. Yuunus (Yunus) [10] : ayat 12[10:12] Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yangmelampaui batas itu memandang baik apayang selalu mereka kerjakan.

QS. Yuunus (Yunus) [10] : ayat 21[10:21] Dan apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaan Kami. Katakanlah: "Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya itu)".Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami menuliskan tipu dayamu.

QS. Yuunus (Yunus) [10] : ayat 22[10:22] Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah denganmengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata):"Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur".

QS. Yuunus (Yunus) [10] : ayat 23[10:23] Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

QS. Huud (Hud) [11] : ayat 9[11:9] Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.

QS. An-Nahl [16] : ayat 53[16:53] Dan apa saja nikmat yang ada padakamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan,maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.

QS. An-Nahl [16] : ayat 54[16:54] Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudharatan itu dari pada kamu, tiba-tiba sebagian dari pada kamu mempersekutukan Tuhannya dengan (yang lain),

QS. Al-Israa' (Al-Isra') [17] : ayat 67[17:67] Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia, Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih.

QS. Al-Israa' (Al-Isra') [17] : ayat 83[17:83] Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakangi dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.

QS. Al-'Ankabuut (Al-'Ankabut) [29] : ayat 65[29:65] Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)